-->

Thursday, December 20, 2018

Janganlah Mudah Mengatakan Berpisah Karena Kau Tak tahu Rasanya Kehilangan

Sahabat,  tanpa disadari kita sering mengatakan kata-kata perpisahan pada pasangan kita dengan mudah karena emosi spontan yang kita rasakan saat itu. Bila suami / istrimu masih mempertahankan dan tetap ingin menjalin kebersamaan dengan kita, mungkin masalah amarah ini tidak menjadi serius. Yang gawat adalah bila kedua-duanya sama-sama melontarkan amarah dan kemudian dengan mudah menyepakati kata berpisah karena ego dan gengsi. Tidak jarang, penyesalan akan datang setelah keputusan perpisahan tersebut dikarenakan sebenarnya keduanya masih saling mengasihi.
instagram/natta_reza

Bila Amarah Tak Terbendung Melanda, Dinginkan Dengan Wudhu Dan Menyebut Nama Allah

Sahabat, amarah yang berkobar, ibarat api yang melahap kayu bakar. Apapun yang terkena kobarannya akan hangus dan menjadi abu. Amarah yang tidak terkendali akan meluluh lantakkan segala kelembutan, kebaikan dan hal-hal indah yang pernah dibina hanya dalam waktu sekejap. Saat amarah menguasai jiwa, ada setan di sana, maka siramlah tubuh dengan air wudhu. Sejukkan jiwa yang membara dengan meyebut nama Allah secara berulang-ulang. Niscaya, kepala yang panas, hati yang mendidih, luluh secara perlahan.



Ingatlah akan kebaikannya dan bayangkan bila hidup ini tanpanya sebelum mengambil keputusan untuk mengungkapkan perpisahan.

Ingatlah bahwa Allah membenci perpisahan akan ikatan suci yang pernah disahkan oleh-Nya. Maka dari itu, sebelum memutuskan sesuatu hendaknya kita menimbang kebaikan-kebaikan dan pengorbanan yang telah dilakukan oleh pasanganmu. Sahabat tidak tau seberapa besarnya rasa kehilangan bila sudah tidak ada dia di sisi. Maka dari itu bangkitkan kembali memori indah bersama, suka-duka yang telah dilalui dan renungkanlah, apakah dampaknya bila kita hidup tanpa dia.

Janganlah harta dan paras menawan dari orang ke tiga menjadi alasan kita berpaling,  karena hal itu tidak akan bertahan lama indahnya

Ada sebagian dari kita yang meninggalkan pasangan dengan alasan tidak cinta lagi, percikannya sudah memudar, kondisi ekonomi yang tidak stabil, dan terpesona oleh paras orang ke-3. Sahabat, berpisah karena kelebihan tertentu pada orang ke-3 tersebut, hanya bersifat fana. Bila karena harta, bisa saja berkurang, bila karena paras rupawan bisa saja menjadi tua dan berkurang indahnya. Percayalah, perpisahan karena alasan dunia akan berbuah keburukan dan sebuah hubungan yang dimulai dari menyakiti sesorang akan berbuah tersakiti pula.