Sahabat, tanpa disadari kita sering mengatakan
kata-kata perpisahan pada pasangan kita dengan mudah karena emosi spontan yang
kita rasakan saat itu. Bila suami / istrimu
masih mempertahankan dan tetap ingin menjalin kebersamaan dengan kita, mungkin
masalah amarah ini tidak menjadi serius. Yang gawat adalah bila kedua-duanya
sama-sama melontarkan amarah dan kemudian dengan mudah menyepakati kata
berpisah karena ego dan gengsi. Tidak jarang, penyesalan akan datang setelah
keputusan perpisahan tersebut dikarenakan sebenarnya keduanya masih saling
mengasihi.
instagram/natta_reza |
Bila Amarah Tak
Terbendung Melanda, Dinginkan Dengan Wudhu Dan Menyebut Nama Allah
Sahabat, amarah yang
berkobar, ibarat api yang melahap kayu bakar. Apapun yang terkena kobarannya
akan hangus dan menjadi abu. Amarah
yang tidak terkendali akan meluluh lantakkan segala kelembutan, kebaikan dan
hal-hal indah yang pernah dibina hanya dalam waktu sekejap. Saat amarah menguasai
jiwa, ada setan di sana, maka siramlah tubuh dengan air wudhu. Sejukkan jiwa
yang membara dengan meyebut nama Allah secara berulang-ulang. Niscaya, kepala
yang panas, hati yang mendidih, luluh secara perlahan.
Ingatlah akan
kebaikannya dan bayangkan bila hidup ini tanpanya sebelum mengambil keputusan
untuk mengungkapkan perpisahan.
Ingatlah bahwa Allah
membenci perpisahan akan ikatan
suci yang pernah disahkan oleh-Nya. Maka dari itu, sebelum memutuskan sesuatu
hendaknya kita menimbang kebaikan-kebaikan dan pengorbanan yang telah dilakukan
oleh pasanganmu. Sahabat tidak tau seberapa besarnya
rasa kehilangan bila sudah tidak ada dia di sisi. Maka dari itu bangkitkan
kembali memori indah bersama, suka-duka yang telah dilalui dan renungkanlah,
apakah dampaknya bila kita hidup tanpa dia.
Janganlah harta dan
paras menawan dari orang ke tiga menjadi alasan kita berpaling, karena hal itu tidak akan bertahan lama
indahnya
Ada sebagian dari kita
yang meninggalkan pasangan dengan alasan tidak cinta lagi, percikannya sudah
memudar, kondisi ekonomi yang tidak stabil, dan terpesona oleh paras orang
ke-3. Sahabat, berpisah karena kelebihan tertentu pada orang ke-3 tersebut,
hanya bersifat fana. Bila karena harta, bisa saja berkurang, bila karena paras
rupawan bisa saja menjadi tua dan berkurang indahnya. Percayalah, perpisahan
karena alasan dunia akan berbuah keburukan dan sebuah hubungan yang dimulai
dari menyakiti sesorang akan berbuah tersakiti pula.