Sahabat, tentu kita pernah terkagum-kagum dengan
keadaan teman kita yang hidupnya serba ada lewat postingan di sosial media.
Jangan terburu-buru menyimpulkan kalau hidup mereka sempurna dan bahagia
sahabat. Foto selfie kita saja bisa
dibuat dramatis dan lebih indah dengan beragam filter apalagi foto kehidupan
seseorang.
Instagram @indonesiabertauhidku |
Tidak Perlu Merasa
Terperangah Dengan Kebahagiaan Orang Yang
Tampak Sukses Di Sosial Media Karena Bagaimanapun Manusia Tempatnya
Kurang Dan Tidak Sempurna.
Manusia merupakan
makhluk yang banyak kekurangan .Ibarat puzzle hidup yang tersusun, pribadi manusia berkembang untuk mencapai yang
namanya bahagia yang sempurna. Sebagian orang menggambarkan sempurna dengan
wajah menawan, cerdas, hidup mapan, keluarga utuh, pasangan sempurna, anak yang
soleh, pekerjaan lancar, sehat, berakhlak mulia, saat berpulang husnul
Khotimah. Namun,
kenyataannya hidup manusia tidak selancar yang dikehendakinya. Banyak
diantara teman-teman yang kita jumpai
mempunyai banyak harta, anak orang terpandang namun kesepian, jarang berkumpul
dengan keluarga, terjerumus pergaulan yang tidak sehat, akhirnya berujung hidup
dalam kenestapaan. Kesempurnaan hanyalah milik Allah, Sahabat. Maka mendekatlah
ke Allah dengan selalu beribadah dan meyebut
namanya. Insya Allah hati terasa damai dan tentram sehingga rasa syukur,
sabar dan cukup dengan yang kita miliki akan muncul dengan sendirinya.
Rezeki Bukan Hanya Gaji
Atau Kemapanan Ekonomi Semata Melainkan Sesuatu Yang Dapat Kita Nikmati Dengan
Leluasa Tanpa Beban.
Tentu kita pernah
melihat banyak wanita cantik yang bertubuh indah, lelaki berbadan six pack. Namun, tidak leluasa menikmati
makanan yang disantap pada umumnya karena mengikuti serangkaian diet ketat
untuk menjaga performanya. Kita juga sering menemukan orang yang berlimpah
harta namun tidak bisa menikmati enaknya daging, lezatnya nasi, atau gurihnya
kacang karena kolesterol, asam urat dan sederet penyakit lainnya. Di sini kita
bisa melihat bahwa rejeki bukanlah gaji, bukanlah yang bisa kita beli namun
rasa nikmat merasakan sesuatu dengan
tanpa beban.
Nikmatilah Yang Sudah
Kita Dapatkan Diikuti Dengan Kedekatan Dan Rasa Syukur Kepada Allah Ta’ala, Insya
Allah Kebahagiaan Manusia Yang Hakiki Akan Kita Rasakan.
Sahabat, menikmati
bahagia bukanlah yang sebebas-bebas dan sesuka
hati manusia. Namun, melibatkan Allah dalam kehidupan dan selalu bersyukur, itulah nikmat yang sesungguhnya.
Niscaya, dengan mengingat Allah saat mendapatkan nikmat, ketentraman hidup akan
tercapai.